Kita semua tahu bahwa sampah adalah suatu hal yang sangat tidak mengenakan, baik untuk dipandang maupun dihirup. Meskipun kini permasalahan mengenai sampah telah mulai diperhitungkan, namun tetap saja permasalahan sampah tidak pernah berkurang malahan cenderung lebih banyak.



Kita ambil contoh saja : Negara Amerika dengan populasi penduduk yang kurang lebih hanya 5 % dari populasi penduduk seluruh dunia, telah menyumbang sampah kurang lebih 30 % dari seluruh sampah di dunia. Dan orang Amerika juga dapat menggunakan kurang lebih 2,5 juta botol plastic dalam perjam, yang dimana botol plastic itu hanya dapat terurai dalam jangka waktu kurang lebih 100 tahun.



Dan jangan lupa juga bahwa kini kita sedang melewati musim hujan, dimana kata ‘banjir’ terdengar tidak asing lagi. Anda sekalian tentu sudah tahu bahwa sampah juga merupakan salah satu penyebab banjir. Oleh sebab itu, jangan pernah meremehkan sampah, sebuah sampah kecil pun bila dibiarkan bertumpuk-tumpuk maka bisa menjadi gunung yaitu gunung sampah tentunya.



Perkataan ini tentu bukan hanya sekedar perumpamaan, karna telah terbukti di kota Jakarta saja sudah menghasilkan kurang lebih 27. 966 m3 perhari. Jadi dengan kata lain, dengan jumlah sampah seperti ini dapat membangun sebuah candi Borobudur setiap 2 hari dimana volume candi Borobudur adalah 55.000 m3 . Dan dengan kata lain, penduduk kota Jakarta dapat membangun 185 buah candi Borobudur dalam setahun.



Banyangkan saja, betapa banyak sampah yang dihasilkan oleh kota Jakarta dan itu masih belum termasuk dengan jumlah sampah yang dihasilkan seluruh dunia. Tentu kita tidak mau bumi kita yang tercinta ini berakhir dengan tumpukan sampah seperti yang di ilustrasikan dalam film Wall-E.



Di dalam film ini juga, sampai-sampai manusia sendiri pun ingin meninggalkan bumi karena jijik dengan sampah yang bertumpukan. Padahal mereka tak sadar bahwa sampah itu, mereka sendirilah yang telah memproduksinya. Entahlah apakah bumi akan berakhir dengan tumpukan sampah seperti yang dikisahkan oleh kisah ini, ataukah tidak ? itu semua tergantung oleh usaha kita sebagai penghuni bumi ini, dan inilah saatnya kita untuk membuka mata lebar-lebar tentang permasalahan sampah pada saat ini.



Mumpung masih bisa dicegah, kenapa kita tidak mencegahnya ? Oleh sebab itu, mulai sekarang buanglah sampah pada tempatnya. Dan lebih baik lagi jika kita memisahkan sampah organik dan non-organik. Dan jangan lupa juga untuk mendaur ulang. Sebab daur ulang itu memiliki manfaat yang sangat besar. Bayangkan saja jika kita menggunakan besi hasil daur ulang, maka tenaga yang dihemat akan sanggup menyalakan listrik di kota Los Angeles selama 10 tahun.



Akhir kata, saya ingin anda sekalian mengingat 5R :

· Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya.



· Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan.



· Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.



· Repair menjadikan 3R menjadi 4R. Repair memang banyak dilupakan oleh banyak orang, dan ini sebenarnya adalah hal yang terpenting di Indonesia. Repair adalah usaha perbaikan demi lingkungan. Contoh memperbaiki barang-barang yang rusak agar bisa kita gunakan kembali seperti sepatu jebol yang kita perbaiki karena dengan begitu kita tidak perlu membeli sepatu baru. Hal lain yang lebih besar adalah reboisasi atau perbaikan lahan kritis karena dengan ini kita bisa memiliki daerah resapan yang lebih besar dan menahan limpahan air yang bisa menyebabkan longsor. Penanaman bakau juga merupakan perbaikan lingkungan. Vulkanisir ban juga repair sehingga dapat kita reuse.



· Refuse menolak dan menghindari pemakaian bahan yang menggunakan plastik dan lebih memilih bahan yang lebih natural. Karena seperti kita ketahui bahwa bahan plastik yang terbuang tidak terurai seperti pada bahan natural. Juga sebagai contoh lain adalah pada saat kita berbelanja di pasar ataupun supermarket, sebaiknya kita MENOLAK staff yang menawarkan pemakaian tas plastik yang berlebihan pada belanjaan kita, karena sampai dirumah pun kita percaya masih banyak tas sebelumnya yang tidak terpakai. Jadi kalau kita sudah me-REFUSE dari awal, maka barang yang akan kita Reduce, ataupun Recycle akan berkurang.



Inti dari 5R diatas adalah memanfaatkan barang terutama yang beresiko menimbulkan sampah yang sulit terurai secara maksimal sehingga dengan sendirinya mengurangi beban alam untuk menguraikan sampah kita sendiri.Dan jangan pernah lupakan hal ini, meskipun kecil tetapi bisa berarti besar.

Read More......
Jumat, 23 April 2010 Posted in | , , , | 0 Comments »